Indonesia Berdaya
- Version
- Download 4
- File Size 681.38 KB
- File Count 1
- Create Date Juli 22, 2019
- Last Updated Juli 22, 2019
- Download
Indonesia Berdaya
Penulis: Tofik Pram & Tim Dompet Dhuafa
Jakarta: Dompet Dhuafa, 2016
96 hal: 21 x 15 cm
Kita tak akan habisnya membincang kekayaan dan potensi sumber daya yang dimiliki Indonesia. Negeri ini memiliki semua syarat untuk menjadi negara kaya, negara maju yang menyejahterakan rakyatnya. Mulai dari kekayaan sumber daya alam, hingga keberlimpahan sumber daya manusia yang unggul dan mumpuni.
Namun gambaran wah itu seolah hanya ada di awan. Sebagian masyarakat kita masih banyak yang berkawan akrab dengan kemiskinan. Perut masih tak tertambal makanan. Badan hanya berlapis pakaian kumal yang jarang digantikan. Tubuh ringkih menanggung beban dan penyakitan. Anak-anak masih tak dapat mengenyam bangku sekolahan. Kesehatan dan pendidikan seolah menjadi impian. Pengangguran menyebar di semua pandangan mata diarahkan. Sungguh, pemerataan dan kesejahteraan masih jauh dari kenyataan.
Sekali lagi, akuilah, ekonomi bangsa ini masih dicengkram para kapitalis. Indonesia masih dijajah para penguasa ekonomi oportunis. Bangsa Indonesia begitu gembira menjadi bangsa konsumtif, menjadi pasar besar bagi produk luar. Barang impor seperti telah menggantikan produk lokal. Para petani dan peternak lokal gigit jari karena komoditasnya diterkam produk impor. Bahkan tanah-tanah di banyak lokasi telah dikuasai dan ditanami oleh warga negara dan perusahaan asing. Jadilah bangsa Indonesia sebagai bangsa kuli, bahkan di negerinya sendiri.
Tentu kita tak boleh mencerca dan bicara tanpa berbuat nyata. Kita juga tidak boleh berpangku membiarkan semua itu terjadi. Tidak boleh kita membiarkan bangsa ini terus mengalami keterpurukan. Perlu ada perubahan yang harus dilakukan. Perlu ada upaya serius untuk memperbaiki keadaan. Perlu ada langkah-langkah untuk mengembalikan bangsa Indonesia pada kemuliaan dan kehormatan. Perlu ada sebuah gerakan bersama untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan bangsa.
Gerakan Indonesia Berdaya adalah jawaban atas keadaan tersebut. Semua insan yang terpanggil jiwanya untuk memperbaiki Indonesia telah diundang untuk bergabung dalam gerakan ini. Tidak ada tokoh yang akan ditonjolkan. Tidak ada orang yang akan mendapat keuntungan perorangan, semua berorientasi dan berkontribusi untuk memberdayakan bangsa Indonesia. Semua bergerak bersama dengan landasan satu semangat, satu cita-cita, satu keterlibatan, dan satu gerakan, yaitu Indonesia Berdaya.
Sebagai langkah sedernaha tapi nyata, pada tahap awal gerakan yang diinisiasi oleh Dompet Dhuafa dan banyak pengusaha muda seperti Ippho Santosa, Mas Mono, Ali Akbar, Jamil Azzaini, dan yang lainnya ini, mengumpulkan berbagai sumbangan. Sedekah dan derma yang dikumpulkan dari segenap lapisan masyarakat akan digunakan untuk membeli lahan-lahan yang tidak teroptimalkan. Dengan melibatkan petani, di atas lahanlahan tersebut akan ditanami berbagai tanaman yang sekarang
Banyak diimpor dari negara luar. Di atas lahan-lahan tersebut akan diternakkan hewan pangan yang sekarang juga masih banyak diimpor. Hasil pengolahan lahan dan pemanfaatannya ini akan disalurkan untuk membantu anak yatim dan dhuafa lainnya.
Dalam jangka panjang program ini akan diperluas area lahan dan penerima manfaatnya. Para petani dan peternak yang terlibat juga semakin banyak. Manajemen pengelolaan juga akan semakin diperkuat dengan melibatkan banyak pakar dan ahli bisnis yang terkait dengan bidang usaha yang dikembangkan. Diharapkan dari waktu ke waktu hasil kegiatan ini juga semakin besar, sehingga jumlah anak yatim dan dhuafa yang terbantu juga terus bertambah banyak.
Karena gerakan ini adalah gerakan bersama, maka harus dikelola dengan transparan dan akuntabel. Gerakan ini harus betul-betul diarahkan sebagai gerakan bersama untuk kepentingan publik. Semua pihak dan komponen bangsa, pada akhirnya diharapkan untuk mendukung dan bergabung dalam Gerakan Indonesia
Berdaya. Inilah sebuah gerakan untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, sejahtera dan berdiri tegak sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia dengan penuh kehormatan dan kemuliaan.
Ahmad Juwaini
Presiden Direktur Dompet Dhuafa Filantropi
File | |
---|---|
Indonesia Berdaya_opt.pdf |