Senarai Inspirasi: Bergerak untuk Berdaya

• Version
• Download 10
• File Size 1.23 MB
• File Count 1
• Create Date Juni 26, 2019
• Last Updated Juni 26, 2019
• Download

Senarai Inspirasi: Bergerak untuk Berdaya

 

Penulis: Bai Ruindra, Abdul Choliq, Hikari Kagawa, dkk

Jakarta: Dompet Dhuafa, 2015

X, 150 hal.; 20 x 14

ISBN: 978-602-7807-55-6

 

 

Everyone Can be Hero

Mari lihat ke sekeliling kita. Tanpa kita sadari, orang yang kita anggap biasa saja, ternyata memiliki peranan yang besar dalam kehidupan orang banyak. Aktivitas mereka mungkin sederhana, namun sesungguhnya mereka memiliki heroisme yang tinggi. Mereka adalah "pahlawan". Kepahlawanan itu ada di setiap peran-peran anak Adam di muka bumi, hanya saja kita tidak menyadarinya, atau bahkan mengabaikannya.

Dulu, mungkin kita bisa menyebut pahlawan sebagai orang tanpa pamrih, berjuang dengan mengorbankan tenaga, pikiran, harta, bahkan nyawanya untuk membebaskan bangsanya dari penjajahan dan mempertahankan kemerdekaan. Kini, kita bisa mengidentifikasi pahlawan sebagai orang yang telah berkontribusi secara nyata dalam mengubah keadaan masyarakat atau bangsa menjadi lebih baik. Setiap orang yang mengerahkan sumber daya yang dimiliki secara sungguh-sungguh untuk memberikan manfaat bagi masyarakatnya dapat disebut sebagai pahlawan. Saya menyebutnya pahlawan generasi 3.0.

Pahlawan generasi ketiga ini adalah orang-orang yang berjuang dengan penuh kesungguhan dan dedikasi luar biasa untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera atau berdaya. Lebih dari sekedar mengisi kemerdekaan dengan pembangunan, pahlawan generasi ketiga menjadikan aktivitasnya sebagai bagian dari perjuangan untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri. Para pahlawan generasi ketiga memiliki kepedulian dan keterpanggilan untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa secara nyata melalui berbagai upaya. Kiprah mereka yang memiliki cita-cita dan berperan, meski kecil di lingkungannya. Tujuannya merubah nasib komunitas, agar move on, bergerak, dan berubah menjadi lebih baik.

Di buku yang Anda pegang inilah kita melihat pahlawan-pahlawan itu. Bagian pertama, Anda akan diajak untuk melihat dengan kacamata berbeda. lya, coba lihat seorang difabel bernama Kojrat di salah satu bagian buku ini. Bukan tentang kecacatannya yang kita ulas, bukan tentang cara bicara atau fisiknya. Tapi tentang cintanya pada ibunda, di tengah keterbatasan fisik dan mental, dia punya satu cinta di rumah yang diperjuangkan, dihidupi dan dinafkahi: ibu. Maka, dia adalah pahlawan.

Kisah tentang kelompok-kelompok kreatif juga diulas di bagian dua. Mereka, komunitas produktif menebar manfaat ke banyak manusia lain. Ada sekolah pada emak di Bantul, cemoohan yang awalnya diterima, menjadi dukungan penuh tatkala manfaat terasa. Uji nyali memang terjadi, pada semua sosok yang membawa perubahan. Mereka tak kenal lelah mempengaruhi sekeliling, dan yakin bahwa yang dibawa adalah kebaikan, akhirnya komunitas ikut dalam arus kebaikan.

Pernahkah melihat kegigihan dan ketekunan seekor semut saat mereka mencoba untuk merambat mencapai atas pohon atau dinding-dinding di rumah kita? Mampukah kita bersikap seperti semut yang tidak kenal lelah dan putus asa walaupun telah berkali-kali mereka terjatuh karena tertiup angin. Sungguh semut akan terus mencoba-sebanyak apapun mereka gagal-sampai mereka berhasil mencapai keinginannya. Hikmah bagi kita, bahwa tantangan bukan sesuatu yang membatasi kreativitas dan keinginan kita. Sebanyak apapun kita mengalami kegagalan, jangan sekali-kali kita menyerah dan jangan bosan untuk mencobanya.

Dua bagian lain, berkisah tentang impian-impian konsep agar Indonesia menjadi move on, bagaimana pentingnya pendidikan sebagai bock bone, tulang punggung jasad negeri ini. Satu bab lagi menuliskan tentang renungan para anak dan murid, tentang pahlawan-pahlawan yang ternyata dekat dengan hidup kita.

Buku ini mengajarkan kepada kita, bahwa ada banyak "pahlawan" di sekitar kita. Mereka dekat dengan kita. Bahkan, kita pun bisa menjadi pahlawan. Pahlawan untuk keluarga, lingkungan, dan bangsa. Semoga memberi pencerahan dan inspirasi. Selamat membaca. [

 

Ahmad Juwaini

Presiden Direktur Dompet Dhuafa

Ciputat, Mei 2015